Senin, 20 April 2015

family apiaceae


 No
Bagian
Keterangan
1
Nama Tanaman
Angelica sinensis (Oliv.) Diels




2




Gambar

Angelica-sinensis_kínai angyalgyökér.jpg angelica sinensis.jpg




3



Klasifikasi
Divisi
Spermatophyta
Subdivisi
Magnoliophyta
Kelas
Magnoliopsida
Bangsa
Apiales
Suku
Marga
Jenis
Angelica sinensis (Oliv.) Diels



4



Morfologi

Angelica sinensis  tumbuh pada ketinggian tinggi dengan suhu dingin dan lembab, di pegunungan Cina, Korea, dan Jepang. Tanaman ini memiliki aroma harum yang masih anggota keluarga seledri. Akarnya coklat kekuningan. Butuh 3 tahun untuk tanaman untuk mencapai kematangan, setelah akar dipanen dan dirumuskan ke dalam tablet, bubuk, dan bentuk obat lain.

5
Habitat
Dataran tinggi di daerah dingin dan lembab. Biasanya terdapat di Negara Cina.





6





Penggunaan Empiris

Akar digunakan selama lebih dari seribu tahun sebagai rempah-rempah, tonik, dan obat di Cina, Korea, dan Jepang. Tanaman ini masih sering digunakan dalam pengobatan tradisional Cina, dimana biasanya dikombinasikan dengan tumbuh-tumbuhan lainnya. Dalam pengobatan Cina paling sering digunakan untuk mengobati masalah reproduksi perempuan, seperti dismenore (nyeri haid), dan meningkatkan sirkulasi, sakit pinggang, menstruasi abnormal, gejala menopause, gangguan saraf, anemia, hepatitis kronis, sirosis hati. Oleh karena itu Dong quai kadang-kadang disebut ginseng perempuan

7
Kandungan Metabolit
Polifenol, Minyak atsiri, angelol, angelicone, osthole, psoralen, asam ferulat, asam nikotinat, asam suksinat


8

Aktivitas Biologi (penelitian)

1.      Ekstrak etanol berkahsiat sebagai Esterogenik
2.      Membantu mempercepat produksi  pembuluh darah yang baru
3.      Antihiperlipidemia
4.      Antiinflamasi
5.      Ekstrak air berkasiat sebagai Antioksidan
6.      Antifibrotic
7.      Ekstrak Etil Asetat berkahisat sebagai Anti-Alzheimer
8.      Ekstrak kloroform berkhasiat sebagai Anti-TB
9.      Stimulasi dan relaksasi otot-otot rahim











9










Senyawa Aktif
(terisolasi)

Asam ferulat
as ferulat.png
Ligustilide
ligustilid.jpg
Butylidenephthalide
E-butylidenephthalide.png
Senkyunolide
senkyunolide.jpg


10


Cara Ekstraksi
1.      Perebusan ( Infus atau Dekok )
2.      Maserasi
3.      Refluks


   



No
Bagian
Keterangan
1
Nama Tanaman

Coreopsis tinctoria Nutt.





2




Gambar





3



Klasifikasi
Divisi
Magnoliophyta
Subdivisi
Spermatophyta
Kelas
Magnoliopsida
Bangsa
Asterales
Suku

Asteraceae

Marga

Coreopsis

Jenis

Coreopsis tinctoria Nutt.




4



Morfologi

Coreopsis tinctoria berkembang dengan cepat, tanaman ini mencapai ketinggian 12 sampai 40 inci (30-100 cm). Daun  gundul dan cenderung tipis di bagian atas tanaman, di mana lebar sekitar  1- 1,5 inci (2,5-4-cm). Bunga duduk di atas batang ramping. Bunga yang brilian kuning dengan merah marun atau cokelat pada pusat dari berbagai ukuran. Bunga biasanya muncul pada pertengahan musim panas. Biji ramping berkecambah di musim gugur (musim dingin, tungau sebagai roset yang rendah) atau awal musim semi.
5
Habitat
Tumbuh baik di berbagai jenis tanah, tetapi tampaknya lebih memilih tanah berpasir atau baik dikeringkan. Meskipun agak toleran kekeringan, tanaman yang tumbuh secara alami biasanya ditemukan di daerah-daerah dengan curah hujan biasa. Lebih suka sinar matahari penuh, juga akan tumbuh di tempat teduh


6


Penggunaan Empiris

Bunganya sering dimanfaatkan sebagai :
Membantu menurunkan hipertensi , hiperglikemia , kolesterol tinggi, Efektif menurunkan tekanan darah dan mengatur lemak darah tubuh Slimming , Anti – penuaan, Kecantikan wajah, serta  menenangkan suasana hati.
7
Kandungan Metabolit

Diduga mengandung Polifenol, Flavonoid, Tanin,


8

Aktivitas Biologi (penelitian)

1.      Antidiabetes, dengan memperbaiki fungsi pancreas
2.      Antihipertensi
3.      Antiinflamasi








9







Senyawa Aktif
(terisolasi)

Golongan Flavonoid

Chalcone
Pada : 4’-glucosidoxy-2’,3’,3,4-tetrahydrochalcone
Aurone
Pada : 6- glucosidoxy-7,3’,4’-trihydroxyaurone
10
Cara ekstraksi
1.      Perebusan ( Infus atau Dekok)














No
Bagian
Keterangan
1
Nama Tanaman

Polyscias obtuse Blume.





2




Gambar

  




3



Klasifikasi
Divisi
Spermatophyta
Subdivisi
Magnoliophyta
Kelas
Magnoliopsida
Bangsa
Apiales
Suku

Araliaceae

Marga

Polycias

Jenis

P. fruticosa




4



Morfologi

Polyscias fruticosum adalah perdu tegak atau pohon kecil yang tingginya mencapai 2-3 m. Batangnya ini tegak, berkayu, bulat, dan hijau kekuningan. Daunnya bulat telur, rata atau keriting, tepinya bergerigi halus tersusun ganda. Pertulangan daun menyirip, berukuran 8–15 cm × 3–7 cm. Bunganya berjumlah 5-8 kuntum yang tersusun dalam payung, dan perhiasan bunganya berwarna hijau dan berukuran kecil. Tumbuh di ketiak daun, kelopaknya berbentuk mangkok, bertaju, kelopak bunga berbentuk mangkok, mahkota bunga berbentuk bulat telur, halus, benang sari silindris, dan berwarna kuning. Buahnya tergolong buah buni, bulat, dan berwarna hijau keunguan. Bijinya bulat pipih berwarna hitam. Sedangkan akarnya tergolong akar tunggang berwarna coklat.




5



Habitat
Daun berlangkas berasal dari daerah Pasifik, dan sudah menyebar hingga ke Eropa. Di Indonesia, banyak ditanam di kebun, halaman, sepanjang jalan, dan batas-batas pekarangan. Bertumbuh baik di pekarangan. Di Jawa, daun berlangkas sering ditanam sebagai tanaman pembatas. Di Vietnam, daun berlangkas ditanam sebagai tanaman obat. Menurut Heyne mengutip Rumphius bahwa tumbuhan ini langsung dimasukkan ke kota Ternate, Kota Ambon sebagai tanaman hias. Yang unik, daun berlangkas ini dipergunakan sebagai tanaman hias di dalam gedung pengadilan di masa penjajahan Kolonial Belanda di Ambon. Selain itu pula, tumbuhan ini juga diperkenalkan sebagai tanaman obat.
6
Penggunaan Empiris
Sebagai analgesik, obat penurun panas, dan pelancar air seni
7
Kandungan Metabolit
Diduga mengandung polifenol, minyak atsiri dan flavonoid.
8
Aktivitas Biologi (penelitian)

1.      Imunomodulator







9







Senyawa Aktif
(terisolasi)

Minyak atsiri

Alpha-Bergamotene
Germacrene-D
Gm-Bisabolene
Beta-Elemene
10
Cara ekstraksi
1.      Destilasi
2.      Perebusan ( Infus atau Dekok)

DAFTAR PUSTAKA

1.      Circosta, Clara., etc. (2006) : Esterogenic Activityvof Standardized Extract Of Angelica sinensis, Phytoterapy Research, Universitas of Messina, Italy, 665-669.
2.      Lam, Ho-Wa., etc. (2008) : The Angiogenic Effect Of Angelica sinensis Extract On HUVEC In Vitro And Zebrafish In Vivo, Phytoterapy Research, Institute of Chinese Medicine, China, 103: 195-211.
3.      J, Li., etc. (2000) : Astragalus mongholicus and Angelica sinensis compound alleviates nephrotic hyperlipidemia in rats. Chinese Medical Journal, Department of Nephrology and Research Institute of Nephrology, Beijing Medical University, Beijing, China, 113(4):310-314.
4.      Lao, S.C., etc. (2004) : Identification and quantification of 13 components in Angelica sinensis (Danggui) by gas chromatography–mass spectrometry coupled with pressurized liquid extraction, Institute of Chinese Medical Sciences, University of Macau, Taipa, Macau SAR,  China, Vol 256, 131-137.

5.      Chao, Wen-Wan., etc. (2010) : Inhibitory effects of Angelica sinensis ethyl acetate extract and major compounds on NF-κB trans-activation activity and LPS-induced inflammation, Journal of Ethnopharmacology, Volume 129, Issue 2, Pages 244–249.

6.      Wu, Sue-Jing., etc. (2005) : Antioxidant activities of some common ingredients of traditional chinese medicine, Angelica sinensis, Lycium barbarum and Poria cocos, Phytoterapy Research, Volume 18, Issue 12, pages 1008–1012.

7.      Wang, Hayan., etc. (2004) : Antifibrotic effect of the Chinese herbs, Astragalus mongholicus And Angelica sinensis, in a rat model of chronic puromycin aminonucleoside nephrosis, Journal of Pharmaceutical and Biomedical Anallysis, 74,  1645–1658.

8.      Ho, Chang-Cheng., etc. (2009) : Bio-assay guided isolation and identification of anti-Alzheimer active compounds from the root of Angelica sinensis, Journal of Pharmaceutical and Biomedical Anallysis, Volume 114, Issue 1, Pages 246–252.

9.      Shimokoriyama, Masami., (1956) : Anthoclor PIgmen of Coreopsis tincoria, Journal of American Chemical, Univ of Tokyo, Tokyo.

10.  Dias, Teresa., etc. (2010) : The Flavonoid rich Fraction of Coreopsis tincoria Promotes Glucose Tolerance Regain Through Pancreatic Fungcion in Streptozoan Induced Glucose Intolerant rats, Journal of Etnopharmacology, Vol 132, 483-490.

11.  Dias, Teresa., etc. (2012) : Cytoprotective Effect Coreopsis tincoria Extract and Flavonoids on tBHP and Cytokine-Induced Cell Injury in Pancreatic MING Cell, , Journal of Etnopharmacology, Vol 139, 485-493.

12.  Zhang, Yuan., etc. (2013) : Coriosidases A-DC14-Polyacetylene Glycosides from the Capitulum of Coreopsis tincoria and Anti-inflamantory Activity againt COX-2. Journal of Fitoterapia, Vol 87, 93-97.

13.  Dewi, Septi., dkk. (2013) : Analisa Flow Cytometry pada Subpopulasi Sel T-Limfosit Bursa Fabricius Ayam Pedaging Pasca Infeksi Salmonella typhimurium dan Pemberian Pakan Tambahan Polyscias obtuse, Journal of Biotropika, Vol 1, No 5.

14.  J, Joseph., etc. (2006) : Constituents of the volatile leaf oils of Polyscias fruticosa (L.) Harms, Flavour and Fragrance Journal, Volume 5, Issue 3, pages 179–182.